Sistempipa pemadam kebakaran terbagi atas sistem pemadaman hidran dengan air laut untuk seluruh bagian kapal dan sistem pemadaman dengan gas CO2 khusus untuk kamar mesin. 6.1.4 KOMPONEN INSTALASI PIPA Sistem instalasi pipa terdiri dari komponen-komponen yang mendukung proses pemindahan fluidanya. Komponen-komponen yang
Pada system transmisi pada kapal sebenarnya adalah suatu system dimana daya yang dikeluarkan dari mesin utama prime mover supaya dapat digunakan untuk menggerakkan suatu kapal dengan thrust yang sesuai dengan diharapkan, dan untuk memindahkan daya dari prime mover tersebut maka dibutuhkan suatu system transmisi pada kapal. Transmission system pada suatu kapal terdiri atas berbagai macam komponen dimana komponen tersebut nantinya akan saling berhubungan satu dengan yang lain, komponen komponen tersebut seperti shafting, coupling atau clutch , gearbox dan bearings. Komponen komponen tersebut memiliki peranan masing masing pada system transmisi pada suatu kapal. Perlakuan pada setiap komponen harus diperhatikan dengan detail supaya transmisi daya yang dihasilkan maksimal dan sesuai dengan kebutuhan. Pada shafting misalnya, shafting pada main engine kapal berguna untuk mengkonversikan daya rotasi yang dihasilkan dari main engine/prime mover kapal menjadi thrust yang nantinya digunakan untuk menggerakkan suatu kapal. Propeller juga termasuk salah satu komponen penting pada proses shafting ini, dimana nantinya propeller inilah yang digunakan untuk menggerakkan suatu yang harus diperhatikan adalah bagaimana kita mengurangi getaran getaran yang terjadi di poros yang dapat menghilangkan daya yang dihasilkan dari suatu prime mover, bagaimana system pelumasannya dan sebagainya dan untuk mendukung shafting maka diperlukan lah bearings atau bantalan yang menjaga suatu shaft tetap pada porosnya. Sedangkan gearbox disinilah tempat perubahan daya yang dihasilkan oleh suatu prime mover diubah dan disesuaikan dengan putaran propeller yang dibutuhkan agar tidak terjadi kavitasi dan daya dapat dipergunakan secara maksimal untuk menggerakkan suatu gearbox pada kapal terdapat suatu reduction gear yang digunakan untuk menurunkan putaran dari mesin utama. Perlu diperhatikan desain roda gigi tersebut dan di sesuaikan dengan bentuk propeller Setiap propeller digerakkan dengan sistim roda gigi dengan perbandingan reduksi yang sesuai dengan karakteristik baling-baling. Sistim roda gigi adalah dari reversing reduction gear type. Setiap roda gigi dilengkapi dengan pompa minyak pelumas, thermometer, dan Thrust bearing yang dipasang menyatu dengan rumah roda gigi, berapa rasio ukuran tiap gear yang tepat dan lain clutch atau coupling sebenarnya clutch atau coupling ini berfungsi menghubungkan antara gear dengan shaft. Maka melihat uraian diatas maka perlu kita memahami apa itu daya dan thrust pada kapal terlebih dahulu sebelum masuk ke dalam masalah system transmisi pada kapal. Engine banyak ditemui dalam aktifitas kehidupan manusia, secara kumulatif sebagai penghasil daya yang berguna untuk menggerakan kendaraan, peralatan industri, penggerak generator pembangkit energi listrik, sebagai penggerak propeler kapal dan lain-lain. Pada suatu engine dapat menghasilkan daya dan energi maksimal namun tidak semua daya dan energi tersebut nantinya akan digunakan untuk menggerakkan kapal karena terdapat gaya gaya lain yang tedapat pada suatu kapal. Gaya-gaya ini diteruskan ke poros engkol melalui connecting rod dan melalui main bearing gaya-gaya ini di berikan ke rumah bantalan engine body. Bearing utama dan journal bearing pada komponen engine bekerja dengan beban yang tinggi. Beban impulsif akibat kompresi dan pembakaran menyebabkan adanya beban kontak yang akan terjadi ketika engine beroperasi. Batang penghubung shaft menjadi faktor yang sangat dominan dalam penelitian ini karena berfungsi sebagai alat untuk memindahkan daya indikatur Ni yang dihasilkan dalam cambustion chamber ke poros engkol. Daya ini akan berubah menjadi daya efektif Ne setelah memperhitungkan kerugian mekanis ηm. Teknik yang digunakan untuk mendeteksi kondisi keausan bantalan termasuk pengukuran ketebalan lapisan film, pengukuran kesesumbuan poros, analisis signal getaran, dan lain-lain sudah dilakukan. - Daya Efektif PE adalah besarnya daya yang dibutuhkan untuk mengatasi gaya hambat dari badan kapal hull, agar kapal dapat bergerak dengan kecepatan servis sebesar Vs. P = R xVs - Daya Dorong PT adalah besarnya daya yang dihasilkan oleh kerja dari alat gerak kapal propulsor untuk mendorong badan kapal. P = TxVa - Daya Yang Disalurkan PD adalah daya yang diserap oleh baling-baling kapal guna menghasilkan Daya Dorong sebesar Pt P = 2π Qd n dimana Q adalah torsi yang disalurkan dari main engine dan n adalah jumlah propeller. - Daya Poros PS adalah daya yang terukur hingga daerah di depan bantalan tabung poros stern tube dari sistem perporosan penggerak kapal. Effisieiensi shaft sekitar 98% dari Daya Rem / Brake Power . Ada 2 tipe pelumasan secara conventional Pelumasan Minyak Pelumasan Air Sistem modern untuk pelumasan air adalah dengan memberikan pasokan air pelumas dari dalam badan kapal, sehingga tidak lagi menggunakan air laut. Karena itu seal-seal yang digunakan menjadi mirip dengan sistem pelumasan minyak. Sistim pelumasan air laut - air laut masuk melalui celah bantalan bagian belakang - Pada bagian depan digunakan remes packing untuk menjaga kekedapan - Menggunakan bantalan kayu pok Lignum vitae Sistim pelumasan minyak lumas - pelumasan menggunakan minyak lumas - Bantalan menggunakan babbit methal - minyak lumas ditampung dalam tangki dan dialirkan ke tabung buritan - Sistim kekedapan menggunakan seal baik didepan maupun dibelakang - dilengkapi dengan pompa untuk sirkulasi minyak lumas Salah satu penyebab kesalahan dalam memilih bahan pelumas untuk permesinan kapal adalah kurangnya pengetahuan dan keterampilan dalam bahan pelumas, yang dapat berakibat fatal karena dapat merusak komponen-komponen mesin yang tidak sesuai dengan standar spesifikasi pabrik pembuat bahan pelumas. Pengetahuan bahan pelumas mutlak harus dimiliki oleh awak kapal dalam bekerja di atas kapal. disamping itu awak kapal juga diharuskan mengetahui dan memahami tentang bahan pelumas yang sering digunakan dalam bidang permesinan di kapal untuk menghindari kesalahan dalam pemilihan bahan pelumas yang digunakan di kapal. Sumber utama pelumas adalah minyak bumi yang merupakan campuran beberapa organic, terutama hidrokarbon. Segala macam minyak bumi mengandung paraffin CnH2n-2, naftena CnH2n dan aromatik CnHn, jumlah susunan tergantung sumber minyaknya. Aromatik mempunyai sifat pelumasan yang baik tetapi tidak tahan oksidasi. Paraffin dan naftena lebih stabil tetapi tidak dapat menggantikan aromatik secara keseluruhan. Karena tipe aromatik tertentu bertindak sebagai penghalang oksidasi dan parafin murni tidak mempunyai sifat pelumasan yang baik. Perbedaan yang lain yaitu aromatik mempunyai viskositas rendah, naftena mempunyai viskositas sedang, dan paraffin mempunyai viskositas tinggi. Oksidasi minyak mineral umumnya menyebabkan meningkatkan viskositas serta terbentuknya asam dan zat yang tidak dapat larut. Apabila terjadi oksidasi besar-besaran akan menyebabkan korosi dan bahkan merusak logam yang dilumasi, kemudian oli harus diperbaharui. Daya tahan oksidasi berkurang pada suhu yang tinggi. Dengan minyak pelumas yang baik, oksidasi berkurang pada suhu yang tinggi. Dengan minyak pelumas yang baik, oksidasi masih akan tetap berlangsung perlahan-lahan pada suhu 80 0 C. diatas suhu tersebut kecepatan oksidasi meningkat dengan cepat. Kecepatan oksidasi tergantung pada suhu udara dan macam bahan bantalan bearing. Oleh karena itu sangat sulit menentukan suhu operasi maksimum dan bagaimana seringnya minyak pelumas oli harus diganti. Fungsi pelumas Fungsi terpenting dari pelumas adalah mencegah logam bergesekan, menghindari keausan, mengurangi hilangnya tenaga, dan mengurangi timbulnya panas. Hal yang diinginkan adalah apabila gesekan logam dicegah atau ditiadakan, disebut hydrodinamik atau penuh film pelumas, disini gesekan metal betul-betul diganti dengan gesekan dalam pelumas yang sangat rendah. Sebaliknya karena tekanan tinggi, kecepatan rendah, pelumas tidak cukup dan sebagainya, film pelumas menjadi sangat tipis, pelumas akan disebut dalam kondisi boundary dan masih menyebabkan gesekan logam. Disamping itu gesekan juga tergantung dari kehalusan dan keadaan logam, selain kemampuan pelumas. Bahan yang tidak sejenis biasanya kurang menyebabkan kerusakan permukaan dibandingkan bahan yang sejenis. Dalam kenyataan molekul pelumas yang berhubungan langsung dengan logam akan diserap permukaan logam. Kemampuan dan adhesi penyerapan molekul-molekul ini memberikan daya tahan pada logam. Terlepas dari kemampuan pelumas, pelumas harus tahan lama, tahan panas dan tahan oksidasi. Minyak mineral, tumbuh-tumbuhan dan binatang atau gemuk sebagai pelumas mempunyai kemampuan pelumas tetapi tidak cukup tahan oksidasi. Viskositas adalah ukuran tahanan mengalir suatu minyak merupakan sifat yang penting dari minyak pelumas. Beberapa pengujian telah dikembangkan untuk menentukan viskositas, antara lain pengujian Saybolt, Redwood, Engler, dan Viscosity Kinematic. Viskositas semua cairan tergantung pada suhu. Bila suhu meningkat maka daya kohesi antar molekul berkurang. Sebagai jenis minyak perubahan viskositasnya sangat drastis dibandingkan yang lainnya. Titik beku suatu minyak adalah suhu dimana minyak berhenti mengalir atau dapat juga disebut titik cair yaitu suhu terendah dimana minyak masih mengalir. Pengetahuan mengenai hal ini penting dalam pemakaian minyak pada suhu yang rendah Gesekan dan Pelumasan Gesekan akan terjadi bila dua permukaan bahan yang bersinggungan digerakkan terhadap satu sama lain, gesekan itu menyebabkan keausan, dengan melumas berarti memasukkan bahan pelumas antara dua bagian yang bergerak dengan tujuan untuk mengurangi gesekan dan keausan. a. Gesekan Kering Gesekan kering terjadi bila tidak terdapat bahan pelumas. Jadi antara bagian-bagian yang bergerak terjadi kontak langsung. Perlawanan gesekan adalah akibat dari kaitan berturut-turut dari puncak bagianbagian yang tidak rata. Besarnya koefisien gesek ditentukan oleh jenis permukaan yang saling bergeser, koefisien gesek antara 0,3 sampai 0,5. Gesekan kering tidak diperbolehkan dalam peralatan teknik. b. Gesekan Zat Cair dan Pelumasan Penuh Gesekan zat cair terjadi jika antara permukaan terdapat suatu lapisan bahan pelumas yang demikian tebalnya, sehingga puncak-puncak yang tidak rata itu tidak saling bersinggungan lagi. Jadi dalam hal ini tidak terdapat gesekan kering antara bagian-bagian yang bergerak melainkan suatu gerakan zat cair antara lapisan-lapisan bahan pelumas. Besarnya koefisien gesek ditentukan oleh tebalnya lapisan bahan pelumas dan oleh viskositas. Koefisien itu lebih kecil dari 0,03. pelumasan yang terjadi karena gesekan zat cair dinamakan pelumasan penuh atau pelumasan hidro dinamis. Keuntungan yang terpentingdari pelumasan penuh ialah pengausan yang sangat pelumasan penuh tergantung dari banyak faktor , yaituviskositas dari bahan pelumas, garis tengah poros, kecepatan putarporos, beban, suhu kerja, cara pemasukan minyak, ruang main antaraporos dan bantalan, jenis dan sebagainya. c. Gesekan Setengah Kering dan Pelumasan Terbatas Gesekan setengah kering terjadi jika antara permukaan terdapat lapisanbahan pelumas yang demikian tebalnya, sehingga puncak-puncak yangtidak rata masih dapat bersinggungan. Jadi dalam hal ini terjadigesekan kering sebagian dan gesekan zat cair koefisien gesek ditentukan oleh jenis bidang yang bergeserterhadap satu sama lain, tebalnya lapisan bahan pelumas dan viskositas serta daya lumas dari bahan pelumas. Koefisien daya lumas kira-kira 0,1. pelumasan yang terjadi pada gesekan setengah kering dinamakan pelumasan terbatas. 3. Jenis Pelumas Minyak pelumas yang digunakan dapat dibedakan menjadi beberapa jenis,yaitu sebagai berikut. a. Minyak tumbuh-tumbuhan Minyak tumbuh-tumbuhan diperoleh dengan cara memeras biji atau buah. Pada minyak tumbuh-tumbuhan yang terpenting dalam teknikialah minyak lobak rape oil, minyak biji katun dan biji risinus. b. Minyak hewan Minyak hewan diperoleh dengan cara merebus atau memeras tulangbelulang atau lemak babi. Minyak hewan yang terpenting untukkeperluan teknik ialah minyak tulang dan minyak ikan. Minyaktersebut masing-masing diperoleh dari kaki hewan dan ikan. Minyaktumbuh-tumbuhan dan minyak hewan keduanya mempunyai dayalumas yang baik, oleh sebab itu minyak tersebut dinamakan dari minyak itu ialah cepat menjadi tengit yang berartibahwa minyakmenjadi cepat rusak. Minyak tumbuh-tumbuhan danminyak hewan hampir tidak digunakan secara tersendiri sebagaiminyak pelumas. Akan tetapi karena daya lumasnya baik sekali makaditambahkan pada minyak mineral. c. Minyak mineral Minyak mineral diperoleh dengan cara distilasi penyulingan minyakbumi secara bertahap. Minyak mineral lebih murah dari pada minyaktumbuh-tumbuhan atau minyak hewan, akan tetapi lebih tahan lamadari kedua macam minyak tersebut. Hanya saja daya lumas dariminyak mineral tidak sebaik minyak tumbuh-tumbuhan dan minyakhewan. d. Minyak kompon Minyak kompon itu adalah campuran antara minyak mineral dengansedikit minyak tumbuh-tumbuhan atau minyak hewan. Campuran inimempunyai daya lumas yang lebih sempurna dari pada minyakmineral. 4. Bahan Aditif Bahan tambahan aditif itu ialah zat kimia yang ditambahkan pada minyakdengan tujuan untuk memperbaiki sifat-sifat tertentu dari minyak yangbersangkutan. Berbagai macam bahan tambahan itu diberi nama menurutsifat yang diperbaikinya dalam minyak. Jenis bahan tambahan adalah sebagai berikut ; a. bahan tambahan untuk menurunkan titik beku. b. Bahan tambahan untuk meningkatkan indeks viskositas. c. Bahan tambahan pemurni dan penyebar. Aditif ini menjaga supaya bagian-bagian zat arang tetap tinggal melayanglayangdan mencegahnya melekat pada logam, dengan demikian pesawatyang bersangkutan tetap dalam kondisi antioksidan mengurangi ketuaan minyak, jadi minyak yang diberiaditif antioksidan tidak cepat mengoksida sehingga pengasaman dapatdicegah. Aditif antikorosi memberi lapisan pelindung pada bagian mesin dengan demikian dapat dicegah termakanya oleh asam yang terjadi dalam minyak. Aditif dapat mencegah dua bagian permukaan logam yang salingbersinggungan berpadu dan juga meningkatkan daya lumas yang diberi aditif peningkat nilai tekanan batas, tahan terhadaptekanan tinggi. 5. Gemuk Gemuk adalah produk padat agak cair, umumnya tersusun dari minyak dansabun disamping metode lain membuat gemuk. Kandungan minyakumumnya antara 75-95%. Gemuk lebih tahan karat, tahan oksidasi, tahanudara lembab dan sebagainya. Kita menggunakan gemuk apabilapemakaian oli mengalami kesulitan karena tidak ada bantalan mempunyai struktur halus atau butiran, sedangkan gemukroda gigi ulet dan berserabut. Untuk roda gigi harus mempunyai adhesiyang kuat pada logam sehingga tidak terlempar keluar dari antara roda gigi pada kotak roda gigi yang tidak tertutup adalah agar cairsehingga gemuk dapat kembali pada posisi dengan jenis logam yang digunakan untuk pelumasan, kita membedakan gemuk sebagai berikut ini. a. Gemuk sabun kalsium gemuk kapur Gemuk ini tahan air tetapi tidak tahan suhu tinggi, titik tetesnyaterletak antara 90 – 1500 C. gemuk sabun kalsium digunakan untukpelumasan umum terutama untuk bantalan luncur. b. Gemuk sabun natrium gemuk soda Gemuk ini tidak tahan air akan tetapi tahan suhu tinggi, titik tetesnyaterletak antara 150 – 2300 C. gemuk sabun natrium digunakan untukpelumasan bantalan peluru dan bantalan golong. c. Gemuk sabun aluminium Gemuk ini tahan air, akan tetapi tidak tahan suhu tinggi, titik tetesnyaterletak pada 900 C. Gemuk ini sesuai untuk penggunaan khusus yangmemerlukan perlawanan terhadap daya lempar keluar. d. Gemuk sabun litium Gemuk ini tahan air dan tahan suhu tinggi, titik tetesnya terletak pada180 0 C. gemuk sabun litium digunakan sebagai gemuk serba guna yangberarti bahwa gemuk ini dapat digunakan untuk banyak macamkeperluan. e. Gemuk basa campuran Gemuk ini mengandung sabun kalsium dan sabun natrium, sifatgemuk ini tentu saja berada diantara sifat sabun kalsium dan sifatsabun natrium. Gemuk basa campuran digunakan sebagai gemuk serbaguna, akan tetapi tidak mungkin ditempat yang ada air. Suhu kerjamaksimum kira-kira 400 C, lebih rendah dari pada titik tetes. 6. Penggunaan Pelumas Pelumas dapat digunakan untuk beberapa keperluan antara lain sebagaiberikut. a. Minyak lumas mesin Tersedia dalam dua kualitas yaitu bermutu rendah dan tinggi. Bermuturendah diperuntukkan untuk bagian-bagian yang dapat dilumas daritempat minyak lumas. Kualitas yang lebih tinggi diperuntukan untuksystem sirkulasi pelumasan bantalan, roda gigi transmisi beban ringandimana oli harus berfungsi dalam jangka waktu yang lama, bermutudan tahan oksidasi. Viskositas yang diberikan untuk bantalantergantung beberapa factor yaitu; beban, suhu, kecepatan, diameterporos dan system pelumasan. b. Pelumasan transmisi roda gigi lurus dan roda gigi cacing Minyak lumas mineral murni tidak tahan lama untuk pelumas padabeban berat dan beban hentakan transmisi roda gigi dan minyak system roda gigi, beban ringan yang terbuka diperlukan minyaklumas yang adhesi dengan logam dan tidak terlempar dari roda roda gigi beban berat terbuka, campuran yang mengandungaspal ulet sering digunakan pada suhu yang tinggi. c. Minyak lumas motor Minyak lumas motor bensin mengandung pembersih untuk mencegah mengendapnya kotoran padat dengan menjaganya tetap dalam kondisi bersih. d. Minyak lumas silinder uap Minyak lumas silinder uap harus mempunyai titik nyala yang tinggidan tidak mengandung bahan yang mudah menguap pada uap mengandung gemuk tertentu diperbolehkan beremulsi dengan cairan yang bersifat pelumas yang baik, adhesi pada logam cukup baik. e. Minyak lumas hidrolik Dengan alasan keselamatan cairan hidrolik tidak mudah menyala, dan mempunyai kekentalan yang rendah, apalagi untuk system hidrolik yang bekerja di dekat api. c. Rangkuman. 1. Bahan pelumas berasal dari minyak bumi yang merupakan campuran beberapa organic, terutama hidrokarbon. 2. Fungsi pelumas adalah mencegah logam bergesekan, menghindarikeausan, mengurangi hilangnya tenaga, dan mengurangi timbulnyapanas. 3. Viskositas adalah ukuran tahanan mengalir suatu minyak merupakan sifat yang penting dari minyak pelumas. 4. Pengujian untuk menentukan viskositas minyak pelumas adalahpengujian Saybolt, Redwood, Engler, dan Viscosity Kinematic. 5. Gesekan kering terjadi bila tidak terdapat bahan pelumas padapermukaan logam atau metal. 6. Besarnya koefisien gesek ditentukan oleh tebalnya lapisan bahan pelumas dan oleh viskositas. 7. Minyak pelumas yang digunakan dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu minyak tumbuh-tumbuhan, minyak hewan, minyak mineral, dan minyak kompon. 8. Bahan tambahan aditif adalah zat kimia yang ditambahkan pada minyak pelumas dengan tujuan untuk memperbaiki sifat-sifat tertentu dari minyak yang bersangkutan. 9. Gemuk adalah produk padat agak cair, dengan kandungan minyak umumnya antara 75-95%. 10. Gemuk lebih tahan karat, tahan oksidasi, tahan udara lembab dan sebagainya. Sistemporos baling-baling yang terdiri dari 1 poros baling-baling dan 1 poros antara untuk masing-masing mesin induk dari bahan S-50-C yang dilapisi oleh bahan FRP, sedangkan pada bagian-bagian yang berada pada daerah bantalan seperti ; tabung poros, penyangga dan kopling dilapisi oleh sleeve dari bahan bronze yang memenuhi peraturan BKI.Sistem pelumasan mesin kapal yang paling penting adalah dari minyak pelumas itu sendiri. Minyak pelumas pada suatu sistem permesinan berfungsi untuk memperkecil gesekan-gesekan pada permukaan komponen-komponen yang bergerak dan bersinggungan. Selain itu minyak pelumas juga berfungsi sebagai fluida pendinginan pada beberapa motor. Karena dalam hal ini motor diesel yang digunakan termasuk dalam jenis motor dengan kapasitas pelumasan yang besar, maka system pelumasan untuk bagian-bagian atau mekanis motor dibantu dengan pompa pelumas. Sistem ini digunakan untuk mendinginkan dan melumasi engine bearing dan mendinginkan piston. Pada marine engine lubrication oil system dipengaruhi oleh beberapa kondisi operasi kapal seperti trim, roll & pitching serta list. Acuan regulasi untuk sistem pelumas sama dengan system bahan bakar yaitu section 11 rules volume 3. Dimana hal-hal yang harus diperhatikan dalam sistem pelumasan mesin kapal antara lain – Jika diperlukan pompa denga self priming harus dipakai section 11 – Filter pelumas diletakkan pada discharge pompa section 11 – Filter utama aliran harus disediakan system control untuk memonitor perbedaan tekanan section – Pompa utama dan independent stand by harus disediakan section 11 Lubrication oil system didesain untuk menjamin keandalan pelumasan pada over range speed dan selama engine berhenti, dan menjamin perpindahan panas yang berlangsung. Tangki gravitasi minyak lumas dilengkapi dengan overflow pipe menuju drain tank. Lubrication oil filter dirancang di dalam pressure lines pada pompa, ukuran dan kemampuan pompa disesuaikan dengan keperluan engine. Filter harus dapat dibersihkan tanpa menghentika mesin. Untuk itu dapat digunakan filter dupleks atau automatic back flushing filter. Mesin dengan output lebih dari 150 kw dimana supplai pelumas dari engine sump tank dilengkapi dengan simpleks filter dengan alarm pressure dirancang dibelakang filter dan filter dapat dibersihkan selama operasi , untuk keperluan ini sebuah shutt off valve by-pass dengan manual operasi. Suatu sistem pelumasan mesin kapal yang ideal harus memenuhi persyaratan sebagai berikut Memelihara film minyak yang baik pada dinding silinder sehingga mencegah keausan berlebihan pada lapisan silinder, torak dan cincin torak. Mencegah pelekatan cincin torak. Merapatkan kompressi dalam silinder. Tidak meninggalkan endapan carbon pada mahkota dan bagian atas dari torak dan dalam lubang buang serta lubang bilas. Tidak melapiskan lak pada permukaan torak atau silinder. Mencegah keausan bantalan Mencuci bagian dalam mesin Tidak membentuk lumpur, menyumbat saluran minyak, tapisan dan saringan, atau meninggalkan endapan dalam pendingin minyak Dapat digunakan dengan sembarang jenis saringan Hemat dalam penggunaan. Memungkinkan selang waktu yang relatif lama antara penggantian. Memiliki sifat yang bagus pada start dingin. Prinsip Kerja Minyak pelumas dihisap dari lub. oil sump tank oleh pompa bertipe screw atau sentrifugal melalui suction filter dan dialirkan menuju main diesel engine melalui second filter dan lub. oil cooler. Temperatur oil keluar dari cooler secara otomatis dikontrol pada level konstan yang ditentukan untuk memperoleh viskositas yang sesuai dengan yang diinginkan pada inlet main diesel engine. Kemudian lub. oil dialirkan ke main engine bearing dan juga dialirkan kembali ke lub. oil sump tank. Baca juga Fungsi Jangkar Kapal Laut VELASCO INDONESIA PERSADA adalah distributor dan Supplier di jakarta dan juga Jual Aki kapal, Jual Terpal, Jual jaring ikan, Jual Rantai kapal, Jual jangkar kapal, jual rantai baja, Jual navigasi kapal, Jual lampu kapal, sparepart kapal Jakarta, jual jaket pelampung dll, dengan pelayanan terbaik di Jakarta. Kami juga menjual alat kapal Rantai, rigging, wire rope, alat keselamatan kapal, peralatan safety, chemical product dll. Lihat produk kami lainnya di sini. Semua barang yang kami jual dilengkapi sertifikat dan berkualitas. Silahkan hubungi kami lewat Whatsapp 081290808833 atau 021 690 5530. Bisa juga melalui email ke [email protected] atau [email protected] Atau lihat produk kami lainnya di sini. VELASCO INDONESIA PERSADA juga melakukan pengiriman melalui semua pelabuhan se-Indonesia seperti Pelabuhan Krueng Geukueh, Pelabuhan Belawan, Pelabuhan Teluk Bayur, Pelabuhan Domestik Bandar Sri Junjungan Dumai, Pelabuhan Nongsa, Pelabuhan Tanjung Pandan, Pelabuhan Pulau Baai, Pelabuhan Panjang, Pelabuhan Sunda Kelapa, Pelabuhan Pramuka, Pelabuhan Merak, Pelabuhan Adikarto, Pelabuhan Tanjung Perak, Pelabuhan Benoa, Pelabuhan Gili Trawangan, Pelabuhan Tenau, Pelabuhan Malundung, Pelabuhan Dwikora, Pelabuhan Palangkaraya, Pelabuhan Batu Licin, Pelabuhan Kampung Baru, Pelabuhan Bitung, Pelabuhan Polewali, Pelabuhan Tanjung Mas, Pelabuhan Pantoloan, Pelabuhan Kendari, Pelabuhan Soekarno-Hatta, Pelabuhan Gorontalo, Pelabuhan Yos Soedarso, Pelabuhan Ternate, Pelabuhan Fak-fak, Pelabuhan Jayapura, Pelabuhan Merauke, Pelabuhan Nabire, Pelabuhan Tanjung Api-api, Pelabuhan Laut Jambi.
akanmemisahkan bagian mesin yang saling bergesekan menjadi pecah, bila ini terjadi sistem pelumasan tidak berfungsi lagi dan mesin akan rusak, panas yang diserap mesin harus sesegera mungkin dibuang, sebab bila tidak mesin akan terlalu panas dan mempercepat keausan dan kerusakan pada mesin (Darma et al., 2010). 5BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka Nugroho (2009) melakukan penelitian tentang analisis sistem pendingin terhadap efisi. urutan aliran sistem pendingin mesin pada umumnya adalah - Mobil & Motor Terbaru Berita, Review, Panduan Membali, Gambar dan Lebih. Cara Kerja Sistem Pendingin Pada Mobil + Gambar - AutoExpose. Pelumasakan keluar berbentuk semprotan dari oil jet di bagian bawah silinder untuk memulasi sisi piston dan connecting rod. Di bagian poros engkol ada elemen weight balance, hNBeuR.